Sama seperti membeli rumah, membeli apartemen juga harus dilakukan dengan cermat dan penuh pertimbangan. Jika terburu-buru, bukan tak mungkin Anda melakukan kesalahan membeli apartemen yang akan Anda sesali di kemudian hari.
Apartemen kian populer sebagai pilihan tempat tinggal di pusat kota. Selain harganya yang lebih terjangkau dibanding rumah tapak, hunian vertikal ini juga menyediakan sejumlah fasilitas yang memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari fasilitas olahraga, minimarket, hingga taman publik, semuanya bisa kita dapatkan dalam kompleks apartemen, sehingga penghuninya tak perlu bepergian untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Meski demikian, apartemen memiliki sejumlah kelemahan dan karakteristik yang berbeda dengan rumah tapak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan riset matang sebelum memutuskan untuk membelinya.
Sebagai tips, hindari 10 kesalahan ini saat membeli apartemen agar Anda tak menderita kerugian finansial di masa depan.
1. Terburu-buru memilih
Kesalahan membeli apartemen yang satu ini merupakan kesalahan paling umum yang sering dilakukan pembeli apartemen baru. Karena terlalu bersemangat memiliki apartemen sendiri, tanpa disadari kita jadi terburu-buru dalam mengambil keputusan. Padahal ada banyak apartemen yang tersedia di luar sana, dan masing-masing menawarkan benefit yang berbeda untuk penghuninya.
Oleh karena itu, pastikan kalau Anda sudah melakukan riset dan perbandingan dengan cermat untuk mendapatkan apartemen yang paling pas dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Cek detail apartemen serinci mungkin agar tidak ada komponen yang terlewatkan.
2. Tidak memperhatikan biaya-biaya
Meski harganya cenderung lebih murah dibandingkan rumah tapak, tapi biaya hidup di apartemen relatif lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh biaya-biaya rutin yang perlu Anda keluarkan setelah menempati unit, seperti biaya perawatan, keamanan, parkir, kebersihan, dan sebagainya.
Bahkan tagihan listrik dan air akan lebih mahal jika dibandingkan dengan rumah tapak, bisa mencapai dua kali lipatnya lho. Jadi faktor biaya ini juga perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk tinggal di apartemen. Jangan sampai sudah membeli, dan tagihan-tagihan tersebut malah mengganggu kondisi finansial Anda.
(Baca: Rumah Tapak Atau Apartemen, Mana yang Lebih Baik?)
3. Asal pilih yang fasilitasnya paling komplet
Fasilitas dan prasarana yang ditawarkan oleh apartemen merupakan salah satu daya tarik dari hunian vertikal ini. Semakin komplet fasilitasnya, tentu nilai apartemen akan semakin tinggi. Tapi, bukan berarti apartemen tersebut merupakan yang terbaik bagi kita lho.
Yang sering terjadi adalah banyak orang memilih apartemen dengan fasilitas paling lengkap. Padahal, dengan semakin lengkapnya fasilitas, otomatis harga apartemen akan semakin mahal. Sementara, belum tentu semua fasilitas itu kita butuhkan dan akan kita gunakan secara rutin. Jadi buat apa membayar lebih mahal untuk sesuatu yang tidak kita pakai? Pilihlah apartemen yang memang menawarkan fasilitas yang kita butuhkan.
4. Tidak meneliti aturan apartemen
Tiap apartemen memiliki aturan masing-masing bagi penghuninya. Misalnya, tidak boleh memelihara hewan di dalam unit atau dilarang merenovasi unit yang ditempati. Aturan-aturan ini sering diabaikan di awal, sehingga banyak orang yang sudah membeli apartemen akhirnya menyesal karena tidak memiliki kebebasan saat menempati huniannya. Jangan sampai kita juga melakukan kesalahan ini ya.
5. Tidak mengecek lahan parkir
Jika Anda memiliki kendaraan pribadi, apalagi mobil, jangan sampai melakukan kesalahan yang satu ini. Lahan parkir seringkali luput dari perhatian calon pembeli apartemen, padahal fungsinya sangat krusial bagi kegiatan Anda sehari-hari.
Ironisnya, meski apartemen seharusnya menyediakan lahan parkir yang layak dan aman, tak jarang apartemen yang memiliki tata kelola lahan parkir buruk. Baik itu areanya yang sempit, keamanannya yang tidak terjamin, lokasi yang tidak layak, sampai tarifnya yang super mahal. Semua detail mengenai parkir mobil ini perlu Anda cek dan pertimbangkan agar tidak menghambat aktivitas Anda ke depan.
6. Tidak wawancara tetangga dan warga sekitar
Bagaimana kita tahu kualitas kehidupan di apartemen yang kita incar? Keterangan dari penjual dan manajemen apartemen saja tentunya tidak cukup. Anda juga perlu mendengar testimoni dari tetangga di sekitar unit dan juga warga sekitar gedung apartemen Anda, mulai dari keamanan, perawatan gedung, kualitas kehidupan di kompleks apartemen, sampai tingkat kemacetan di sekitar gedung.
Sayangnya, proses ini sering kali dilupakan sehingga berujung kepada penyesalan kalau apartemen yang Anda beli ternyata tidak sebaik yang Anda harapkan.
7. Tidak teliti memeriksa legalitas apartemen
Banyak calon pembeli apartemen yang tidak teliti saat memeriksa dokumen legal, baik itu terkait kepemilikan unit maupun izin dari bangunan apartemen itu sendiri. Padahal, konsekuensinya adalah Anda berpotensi terkena masalah hukum di masa depan. Ini tak hanya membuat Anda rugi waktu, tapi juga rugi uang dan energi lho.
Sejumlah dokumen apartemen yang wajib Anda periksa sebelum membeli, di antaranya:
- Surat hak guna bangunan (HGB) milik
- Surat izin menggunakan bangunan (IMB)
- Surat izin prinsip
- Surat izin penggunaan peruntukkan tanah (SIPPT)
- Sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG)
- Surat perjanjian pengikatan jual beli (PPJB)
- Dan lain-lain
8. Tidak mengecek kondisi bangunan
Kesalahan membeli apartemen yang satu ini juga sering kita jumpai, karena kebanyakan calon pembeli apartemen hanya fokus memeriksa kondisi unit apartemen yang ingin dibeli. Padahal, kondisi bangunan apartemen sendiri juga sangat penting kita cek, karena menyangkut kenyamanan dan keamanan kita saat menempati unit tersebut. Contohnya, kondisi lift, kondisi dan posisi tangga darurat, ketersediaan alarm kebakaran dan alat pemadam, saluran air, dan sebagainya.
(Baca: 7 Tips Membeli Apartemen dengan Cerdas)
9. Tidak menawar harga
Jika Anda membeli apartemen second atau bekas, jangan sampai melakukan kesalahan yang satu ini. Coba tawar harga apartemen dari pemilik lama terlebih dahulu sebelum resmi mengucap kata deal. Meski terdengar sepele, negosiasi harga yang baik bisa menghemat uang Anda secara signifikan lho. Apalagi, masih banyak biaya ekstra yang perlu Anda keluarkan ketika membeli apartemen.
Jadi menawar harga apartemen ibarat iseng-iseng berhadiah. Kalau dapat ya disyukuri, kalau tidak dapat pun tidak masalah. Toh Anda sudah berusaha semaksimal mungkin dan masih bisa mencari apartemen lain yang harganya lebih bersahabat.
10. Terburu-buru mengambil KPA
Seperti rumah tapak, membeli apartemen juga bisa dilakukan secara kredit, yakni lewat kredit pemilikan apartemen atau KPA. Masalahnya, banyak calon pembeli apartemen yang langsung mengiyakan saat ditawari KPA oleh manajemen gedung atau pihak penjual, lantaran mereka sudah bekerja sama. Padahal, ada banyak pilihan KPA di luar sana yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda.
Kesalahan yang satu ini bisa berakibat fatal, karena efeknya akan Anda rasakan dalam jangka panjang. Sama seperti KPR, cicilan KPA bisa berlangsung hingga puluhan tahun. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah memilih produk KPA terbaik yang tidak akan membebani keuangan Anda di masa depan.
Untuk membantu Anda menetapkan pilihan, Anda bisa menggunakan jasa konsultan kredit rumah seperti Mortgage Master. Konsultan online ini bisa membantu Anda mendapatkan kredit rumah maupun apartemen yang paling cocok dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Jadi Anda tak perlu repot mencari produk KPA sendiri, karena kami akan merekomendasikan produk-produk yang paling pas.
Selain itu, jasa konsultasi yang kami tawarkan juga tidak dikenakan biaya alias gratis. Anda hanya cukup mengisi formulir konsultasi secara online, lalu tim kami akan menghubungi Anda dalam 1x24 jam di hari kerja.
Itulah 10 kesalahan membeli apartemen yang wajib kita hindari agar tidak mengalami kerugian finansial di masa depan. Jadi, sudah siap beli apartemen impian sekarang?