Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan tempat tinggal, banyak orang memilih untuk memiliki rumah sendiri melalui metode Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Metode ini dinilai efektif bagi mereka yang ingin mempunyai rumah namun memiliki dana yang terbatas. Sebab, mereka bisa mencicilnya selama jangka waktu tertentu.
Namun, di tengah popularitasnya, masih banyak mitos seputar KPR yang beredar di kalangan masyarakat. Mitos-mitos ini dapat menyesatkan dan membuat calon peminjam KPR mengambil keputusan yang salah. Berikut ini adalah beberapa mitos seputar KPR yang perlu Anda ketahui.
1. KPR Hanya Cocok untuk Orang Kaya
Beberapa orang mungkin mengira bahwa KPR hanya tersedia untuk mereka yang memiliki pendapatan tinggi. Faktanya, KPR dapat menjadi pilihan yang baik bagi berbagai lapisan masyarakat. Sebab, banyak bank atau lembaga keuangan yang menawarkan berbagai program KPR sesuai dengan tingkat pendapatan peminjam.
Dalam praktiknya, pihak bank atau lembaga keuangan akan menganalisis kemampuan pembayaran calon peminjam berdasarkan penghasilan, jumlah tanggungan, dan faktor-faktor lainnya sebelum menyetujui pengajuan KPR.
2. KPR Hanya untuk Membeli Rumah Pertama
Ada anggapan bahwa KPR hanya dapat digunakan untuk membeli rumah pertama seseorang.
Namun, kenyataannya KPR dapat digunakan untuk membeli rumah kedua, ketiga, atau bahkan lebih. Selama calon peminjam memenuhi persyaratan kelayakan kredit dan memiliki kemampuan untuk membayar cicilan, maka mereka dapat mengajukan KPR untuk membeli properti tambahan.
3. KPR Membutuhkan Uang Muka yang Besar
Sering kali terdengar mitos bahwa calon peminjam harus membayar uang muka yang besar saat mengajukan KPR.
Namun, faktanya banyak bank atau lembaga keuangan yang menawarkan KPR dengan persyaratan uang muka yang lebih rendah, bahkan tanpa uang muka sekalipun. Namun, perlu diketahui bahwa pilihan akan uang muka ini tergantung pada profil kredit dan kebijakan masing-masing bank atau lembaga keuangan. Jadi, penting bagi Anda untuk mencari informasi tentang opsi uang muka yang sesuai dengan keuangan pribadi.
4. KPR Memiliki Suku Bunga yang Tinggi
Banyak orang menganggap bahwa KPR memiliki suku bunga yang sangat tinggi, sehingga mereka pun enggan untuk mengajukan pinjaman. Pada dasarnya, suku bunga KPR dapat bervariasi tergantung masing-masing bank dan periode waktu tertentu.
Pemerintah dan Bank Indonesia juga sering mengeluarkan kebijakan untuk mengatur tingkat suku bunga yang lebih baik bagi para peminjam. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk membandingkan suku bunga dari berbagai lembaga keuangan sebelum mengambil keputusan.
5. KPR dengan Suku Bunga Tinggi Selalu Merugikan
Pada umumnya dampak suku bunga tinggi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Meskipun suku bunga tinggi dapat membuat cicilan bulanan lebih mahal, hal ini tidak selalu berarti kerugian. Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat mengurangi nilai tukar mata uang dan inflasi, yang nantinya dapat mempengaruhi harga properti.
6. Suku Bunga Tetap Lebih Baik daripada Suku Bunga Mengambang
Ada kepercayaan bahwa suku bunga tetap lebih aman dan dapat diprediksi daripada suku bunga mengambang. Namun, pada kenyataannya, kedua jenis suku bunga ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Suku bunga tetap memberikan kepastian atas pembayaran cicilan bulanan, sedangkan suku bunga mengambang dapat menawarkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan kondisi pasar.
Lantas, manakah yang lebih baik dan menguntungkan? Hal ini tergantung pada jenis suku bunga yang diberlakukan oleh bank atau lembaga keuangan yang dipilih.
Nah, sebelum memilih, pastikan Anda sudah memahami ketentuan kedua suku bunga ini secara matang sesuai dengan kondisi finansial pribadi. Dengan begitu, cicilan Anda akan berjalan dengan lancar tanpa ada masalah keuangan di kemudian hari.
7. Jika KPR Ditolak, Maka Tidak Bisa Mendapatkan Kredit Lagi
Kebanyakan orang berpikir jika permohonan KPR mereka ditolak, maka mereka tidak akan pernah bisa mendapatkan kredit lagi di masa depan. Perlu diketahui bahwa setiap bank atau lembaga keuangan memiliki kriterianya sendiri dalam menilai kelayakan kredit.
Meskipun satu lembaga menolak, lembaga lain mungkin akan memberikan persetujuan. Maka dari itu, sebelum mengajukan kredit, pastikan Anda selalu memahami dan meningkatkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelayakan kredit, sehingga proses pengajuan pun dapat berjalan lancar tanpa ada masalah.
8. KPR Lebih Mudah Disetujui jika Uang Muka Ditabung di Bank KPR
Mitos ini juga tidak sepenuhnya benar. Bank memang akan lebih mudah melakukan pengecekan suatu rekening atau track record keuangan Anda jika Anda menabung di bank yang bersangkutan. Namun, hal ini tidak langsung membuat pengajuan KPR menjadi lebih mudah.
Dalam praktiknya, sebuah bank atau lembaga keuangan, tetap akan menilai faktor-faktor yang terdapat dalam aspek 5C (character, capital, capacity, collateral, and condition) pada saat memberikan persetujuan pada sebuah kredit.
9. KPR Selalu Lebih Mahal Dibandingkan Sewa Rumah
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa memiliki rumah dengan sistem KPR selalu lebih mahal daripada menyewa rumah. Namun, dengan perhitungan yang tepat, KPR dapat menjadi investasi jangka panjang yang lebih menguntungkan.
Selain itu, memiliki rumah sendiri memberikan stabilitas dan aset yang dapat meningkatkan nilai keuangan seseorang seiring waktu.
10. Semua Bank atau Lembaga Keuangan Menawarkan Persyaratan KPR yang Sama
Ada mitos yang beredar di masyarakat bahwa semua bank atau lembaga keuangan menawarkan persyaratan dan tingkat bunga yang sama untuk KPR. Kenyataannya, setiap bank atau lembaga keuangan memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sebagai calon pembeli rumah dengan sistem KPR, Anda perlu melakukan penelitian mendetail sekaligus membandingkan penawaran dari berbagai bank sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR.
11. Pengajuan KPR Akan Lebih Mudah jika Memiliki Banyak Pinjaman
Mitos lain yang beredar di masyarakat adalah memiliki banyak pinjaman dapat memudahkan pengajuan KPR. Hal ini bisa menjadi benar dan bisa juga menjadi salah, tergantung pada pendapatan Anda saat ini.
Jika, pendapatan Anda masih memiliki ruang yang cukup untuk menambah cicilan, maka peluang pengajuan KPR diterima akan besar. Sebaliknya, jika pendapatan Anda sudah tidak memadai untuk ditambah cicilan KPR yang baru, kemungkinan pengajuan KPR Anda akan ditolak apabila terdapat cicilan macet atau telat bayar. Maka dari itu, pastikan Anda sudah melunasi semua cicilan atau pinjaman yang masih berjalan sebelum melakukan pengajuan KPR yang baru.
12. Proses Pengajuan KPR Rumit dan Lama
Proses pengajuan KPR sering kali dianggap sebagai sesuatu yang rumit dan memakan waktu. Namun, dengan perkembangan teknologi dan sistem perbankan modern, proses pengajuan KPR telah menjadi lebih mudah dan efisien.
Kini, bank atau lembaga keuangan telah menyediakan layanan yang memudahkan calon peminjam dalam melakukan pengajuan secara online. Jika semua persyaratan lengkap dan dokumen yang diperlukan sudah disiapkan dengan baik, maka prosesnya dapat berjalan lancar dan cepat.
Pemahaman yang benar tentang KPR sangat penting untuk menghindari mitos-mitos yang dapat menghambat keputusan finansial yang cerdas. Sebelum mengajukan KPR, sebaiknya Anda melakukan riset menyeluruh, memahami setiap aspek KPR dengan baik, serta berkonsultasi dengan ahli untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang tepat. Anda dapat menghubungi konsultan KPR seperti Mortgage Master untuk mendapatkan panduan dan rekomendasi KPR terbaik.