Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu produk pembiayaan perbankan yang kerap digunakan untuk membiayai pembelian rumah. Salah satu aspek penting dalam KPR adalah jenis suku bunga yang diterapkan.
Dalam dunia KPR, ada dua jenis suku bunga yang biasanya ditawarkan, yaitu suku bunga tetap atau fixed rate dan suku bunga mengambang atau floating rate. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perbedaan dua jenis suku bunga ini, Anda bisa membaca artikel sebelumnya ya.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai suku bunga mengambang, skema perhitungannya, keuntungan sekaligus risikonya, serta cara menghadapi kenaikan nilainya.
Apa itu Suku Bunga Mengambang?
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang bersifat fluktuatif seiring dengan perubahan suku bunga pasar. Ini berbeda dari suku bunga tetap yang tidak akan berubah sepanjang periode pinjaman. Naik turunnya suku bunga mengambang dalam KPR sangat tergantung pada suku bunga acuan dari Bank Indonesia dan kebijakan bank atau lembaga keuangan masing-masing.
Dengan kata lain, ketika suku bunga BI naik, suku bunga KPR pun juga ikut meningkat. Sebaliknya, ketika suku bunga BI turun, maka seluruh beban pembayaran cicilan yang ditanggung oleh debitur juga akan menurun.
Dalam skema KPR konvensional, suku bunga mengambang bisa diterapkan sejak awal periode pinjaman atau diberlakukan setelah masa suku bunga tetap habis. Misalnya, Anda mengambil KPR dengan tenor 15 tahun, untuk lima tahun pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun untuk 10 tahun berikutnya menggunakan suku bunga mengambang.
Di Indonesia, tidak ada bank konvensional yang menerapkan suku bunga tetap dalam produk KPR mereka dari awal hingga akhir masa pinjaman. Yang banyak Anda temui adalah KPR dengan suku bunga campuran, yakni kombinasi antara suku bunga tetap di awal pinjaman, kemudian dilanjutkan dengan suku bunga mengambang hingga cicilan berakhir.
Meski demikian, bagi Anda yang lebih menyukai suku bunga tetap untuk kepastian cicilan, bukan berarti tidak memiliki alternatif lain. Anda bisa melirik KPR syariah. KPR ini tidak mengenal metode suku bunga, tapi menerapkan sistem imbal hasil yang bersifat tetap. Oleh karena itu, pada praktiknya, ini serupa dengan cara kerja suku bunga tetap, di mana debitur pada dasarnya akan dikenakan nilai suku bunga yang sama dari awal hingga akhir periode pinjaman.
Skema Perhitungan Bunga Mengambang dalam KPR
Perhitungan angsuran bunga mengambang biasanya menggunakan skema efektif atau skema anuitas. Skema efektif menerapkan perhitungan bunga berdasarkan saldo pinjaman dan juga suku bunga KPR. Skema ini akan membuat jumlah total cicilan per bulan, besarannya akan berbeda dan semakin lama akan semakin sedikit. Hal ini dikarenakan skema efektif menitikberatkan pada jumlah pinjaman pokok yang akan berkurang setelah cicilan dibayar.
Sedangkan pada skema anuitas, jumlah cicilan rumah per bulan akan sama meskipun jumlah pinjaman pokok dan besaran bunga berbeda setiap bulannya. Dengan skema anuitas, jumlah pinjaman pokok per bulan akan semakin besar, sementara jumlah bunga per bulan akan semakin kecil setelah cicilan dibayarkan.
Biasanya, bank-bank di Indonesia lebih sering menggunakan skema anuitas untuk perhitungan bunga mengambang di KPR. Sebab, nasabah dapat dengan lebih mudah membayar angsuran setiap periodenya.
Keuntungan Suku Bunga Mengambang dalam KPR
a. Fleksibilitas
Suku bunga mengambang memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada Anda karena dapat berubah sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
b. Potensi bayar lebih rendah
Jika kondisi pasar menunjukkan penurunan tingkat suku bunga, maka cicilan KPR Anda juga akan menurun. Hal ini tentunya dapat memberikan keuntungan finansial bagi Anda.
c. Cocok bagi yang berpenghasilan tinggi
Suku bunga mengambang cocok untuk pembeli masa depan yang ingin mengambil risiko, seperti pengusaha dan karyawan swasta berpenghasilan tinggi.
Risiko Suku Bunga Mengambang dalam KPR
a. Ketidakpastian angsuran bulanan
Dengan suku bunga mengambang, Anda mungkin akan merasa kesulitan untuk merencanakan anggaran karena cicilan bulanannya dapat berubah sewaktu-waktu.
b. Risiko kenaikan suku bunga
Jika suku bunga pasar naik, Anda mungkin akan menghadapi peningkatan beban bunga dan pembayaran bulanan yang lebih tinggi.
c. Risiko kebijakan moneter
Faktor eksternal seperti kebijakan moneter pemerintah atau bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga pasar.
Cara Menghadapi Kenaikan Suku Bunga Mengambang
Kenaikan suku bunga mengambang tentunya dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan ekonomi, termasuk pinjaman, investasi, dan tabungan. Meski demikian, ada beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi kenaikan suku bunga.
- Pahami dampak kenaikan suku bunga
Pertama-tama, penting untuk memahami dampak kenaikan suku bunga terhadap keuangan pribadi maupun bisnis. Kenaikan suku bunga dapat menyebabkan biaya pinjaman meningkat, mengurangi daya beli konsumen, dan mempengaruhi nilai aset investasi.
- Evaluasi situasi finansial Anda
Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi mendalam pada keuangan pribadi atau bisnis. Hal ini meliputi peninjauan ulang pinjaman, perhitungan kemampuan membayar bunga yang lebih tinggi, dan pertimbangan strategi investasi yang sesuai dengan kondisi pasar yang berubah.
- Perencanaan anggaran yang tepat
Sesuaikan anggaran bulanan Anda untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga, seperti menetapkan tujuan keuangan jangka panjang, mempertimbangkan perlindungan aset dari risiko kenaikan suku bunga, dan merencanakan strategi pengelolaan keuangan yang adaptif.
- Diversifikasi Portofolio Investasi
Diversifikasi portofolio investasi dapat membantu mengurangi risiko akibat kenaikan suku bunga. Melalui diversifikasi, risiko dapat tersebar ke berbagai jenis aset sehingga tidak terlalu terpapar pada satu jenis investasi saja.
- Pertimbangkan investasi jangka pendek
Jika suku bunga mengambang mengarah ke ketidakpastian jangka panjang, pertimbangkan untuk menyimpan sebagian investasi dalam instrumen keuangan jangka pendek. Ini memberi fleksibilitas untuk mengubah strategi investasi dengan lebih cepat ketika kondisi pasar berubah.
- Konsultasikan pada pemberi pinjaman atau kreditur
Jika Anda memiliki KPR dengan skema floating rate, beri tahu pihak bank jika Anda mengalami kesulitan untuk membayar cicilan KPR. Pihak bank dapat membantu Anda untuk mencari solusi yang tepat.
- Pertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi KPR
Restrukturisasi KPR adalah proses perubahan beberapa ketentuan KPR, seperti jangka waktu, suku bunga, atau besaran cicilan. Dengan melakukan restrukturisasi KPR, Anda dapat menurunkan cicilan KPR atau bahkan memperpanjang jangka waktu KPR.
- Perbanyak tabungan
Kenaikan suku bunga mengambang mungkin akan membuat biaya hidup Anda meningkat. Dengan memperbanyak tabungan, Anda dapat mengantisipasi biaya tambahan yang mungkin timbul akibat kenaikan suku bunga. Selain itu, tabungan yang cukup dapat memberikan perlindungan finansial ketika terjadi hal-hal tak terduga di masa depan.
- Pertimbangkan untuk mencari sumber pendapatan tambahan
Dalam menghadapi kenaikan suku bunga, pertimbangkan untuk mencari pendapatan tambahan. Anda dapat mencari pekerjaan paruh waktu, menjalankan bisnis sampingan, atau mengoptimalkan keahlian Anda dengan menawarkan jasa konsultasi.
- Persiapkan dana darurat
Persiapan dana darurat adalah langkah penting dalam menghadapi perubahan kondisi finansial, seperti kenaikan suku bunga KPR.
- Lakukan refinancing atau take over KPR
Refinancing atau take over KPR merupakan proses penggantian KPR yang sudah ada dengan KPR baru dari bank lain. Refinancing KPR bisa membantu Anda mendapatkan suku bunga lebih rendah atau minimal mendapatkan suku bunga fixed lebih lama.
- Ikuti perkembangan pasar dan kebijakan moneter
Tetap up-to-date dengan perkembangan pasar dan kebijakan moneter merupakan hal yang sangat penting. Memahami bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi suku bunga dan ekonomi secara keseluruhan akan membantu Anda dalam pengambilan keputusan finansial yang tepat.
Suku bunga mengambang dalam KPR menawarkan keuntungan berupa fleksibilitas, tetapi juga membawa risiko ketidakpastian. Anda perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan pribadi dan mempertimbangkan faktor risiko sebelum memutuskan apakah dengan memilih KPR yang memiliki suku bunga mengambang adalah pilihan yang tepat.
Dengan pemahaman yang baik tentang mekanisme suku bunga mengambang, tentunya Anda dapat membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan kebutuhan. Namun, jika Anda masih mengalami kebingungan mengenai skema suku bunga dalam KPR, sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu kepada konsultan KPR seperti Mortgage Master untuk mendapatkan panduan dan saran yang tepat terkait hal ini.