Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak dua tahun terakhir membuat banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satunya adalah kemunculan budaya kerja WFH alias working from home atau kerja dari rumah. Meski banyak dampak positif yang dirasakan dari sistem kerja ini, ada pula efek negatif yang dibawanya. Terutama dalam hal anggaran biaya rumah tangga.
Disadari atau tidak, skema WFH ternyata bisa menambah beban pengeluaran rumah tangga lho. Bahkan kalau tidak hati-hati, budaya baru ini bisa membuat pengeluaran bulanan naik dibandingkan dengan ketika masih kerja normal dari kantor.
Tak percaya? Berikut ini sejumlah pos rumah tangga yang anggarannya bisa membengkak karena bekerja dari rumah.
1. Listrik
Ketika masih bisa beraktivitas normal sebelum pandemi, listrik terutama baru dominan dipakai pada waktu malam hari. Sebab di saat itu lah kita membutuhkan cahaya penerangan dan para penghuni rumah sudah pulang dari aktivitas harian mereka. Sehingga bisa dibilang kegiatan di rumah baru aktif berlangsung saat malam tiba.
Namun dengan adanya pembatasan sosial atau social distancing, semua orang diwajibkan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Alhasil, semua aktivitas, baik itu bekerja maupun sekolah, harus dilakukan dari rumah. Dan apa hal yang paling dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini? Ya, listrik jawabannya.
Jadi jangan kaget kalau sejak WFH tagihan listrik naik drastis. Wajar saja, sebab jika biasanya listrik hanya aktif digunakan 10-12 jam sehari, kini bisa dipakai hampir 24 jam penuh.
2. Air
Sama seperti listrik, konsumsi air juga pasti akan naik sejak diimplementasikannya sistem WFH. Air di sini berlaku baik untuk air PDAM atau air bersih, maupun air minum, seperti air galon. Harus diakui kebutuhan yang satu ini sulit untuk dihindari karena merupakan kebutuhan pokok, tapi usahakan sebisa mungkin menghemat pemakaian air selama WFH agar tak menambah beban tagihan bulanan.
(Baca: 5 Pengeluaran yang Harus Disiapkan Setelah Memiliki Rumah)
3. Pulsa dan data internet
Meskipun bekerja dari rumah, komunikasi haruslah tetap lancar, baik itu dengan rekan kerja, bos, sampai klien atau customer. Oleh karena itu, pulsa handphone dan data Internet merupakan hal wajib yang mesti selalu tersedia. Pos ini juga menjadi salah satu pos anggaran yang sudah pasti naik setelah implementasi WFH.
Walaupun di rumah sudah ada Wifi atau koneksi Internet, paket data di handphone biasanya tetap penting tersedia untuk berjaga-jaga. Dengan begitu, ketika Wifi rumah mengalami gangguan, kita tetap bisa melakukan pekerjaan dan mengakses Internet lewat paket data di ponsel.
4. Furniture dan perlengkapan kerja
Bagi pekerja kantoran, berkutat di depan komputer sepanjang hari tentu membutuhkan fokus dan konsentrasi. Beberapa bidang pekerjaan seperti analis keuangan, akuntan, dan programmer bahkan kerap tidak bisa diganggu saat bekerja karena dituntut menghasilkan pekerjaan yang akurat dan sempurna.
Oleh karena itu, wajar jika kita sangat mementingkan kenyamanan saat bekerja, termasuk ketika bekerja di rumah. Beli meja dan kursi kantor, komputer baru, sampai mendekor ulang ruang kerja pun kerap dilakukan untuk hal ini. Belum lagi perlengkapan lain yang mendukung aktivitas kerja, seperti printer, pemancar Wifi, dan sebagainya.
Jika pengeluaran seperti ini hanya terjadi sekali, tentu masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sampai jadi pengeluaran rutin, ini yang harus hati-hati.
5. Renovasi rumah
Coba perhatikan rumah tetangga di sekitar Anda. Besar kemungkinannya salah satu dari mereka tengah melakukan renovasi. Anda juga pasti menyadari kalau sejak pandemi, semakin banyak orang yang merenovasi rumah mereka.
Dikutip dari Katadata, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa ada peralihan belanja rumah tangga masyarakat, dari yang untuk hiburan, pariwisata atau transportasi, menjadi kebutuhan untuk menata dan merenovasi rumah selama pandemi. Hal tersebut dibuktikan dengan tumbuhnya industri furniture sebesar 8,04% pada kuartal I/ 2021.
Fenomena ini terutama disebabkan oleh budaya WFH, di mana orang semakin sering berada di rumah sehingga mereka mulai mengutamakan kenyamanan hunian. Tentu ini sah-sah saja. Yang penting jangan sampai kebablasan dan malah menguras tabungan untuk urusan yang satu ini.
(Baca: 6 Tips Merenovasi Rumah Agar Tak Melebihi Bujet)
Solusi Hemat Saat WFH
Kalau sudah tahu pos-pos biaya apa saja yang berpotensi naik karena WFH, kini saatnya kita menyiapkan langkah pencegahan agar budget tetap aman. Berikut ini sejumlah tips dan solusi yang bisa Anda terapkan:
1. Minimalisir penggunaan listrik saat siang hari
Sebisa mungkin, minimalisir penggunaan listrik terutama pada siang hari. Misalnya, tak perlu menyalakan AC selama bekerja. Jika kegerahan di dalam rumah, Anda bisa nyalakan kipas angin yang menyedot daya lebih rendah. Atau bisa juga bekerja di teras atau halaman rumah untuk mendapat angin segar.
Sebagai alternatif sumber energi, Anda juga bisa mempertimbangkan instalasi panel surya yang memanfaatkan energi dari cahaya matahari. Memang ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk pemasangannya, tapi dalam jangka panjang ini akan memangkas biaya tagihan listrik.
2. Gunakan Wifi repeater
Jika Internet rumah kurang stabil, besar kemungkinannya itu karena sinyal lemah. Anda bisa gunakan Wifi repeater atau Wifi enhancer untuk memperkuat sinyal Wifi, sehingga koneksi Internet lebih stabil dan merata di setiap bagian rumah.
Daripada membeli paket data dan pulsa setiap bulan, Anda bisa menghemat biaya komunikasi dan Internet dengan cara ini. Toh, sekarang komunikasi kerja pun mayoritas dilakukan lewat software dan aplikasi. Yang artinya, jaringan Internet yang stabil akan secara otomatis mereduksi kebutuhan Anda akan pulsa handphone.
3. Beli perlengkapan kerja yang memang dibutuhkan
Jangan sampai “lapar mata” membeli perlengkapan kerja yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Jika di rumah sudah ada meja dan kursi yang memadai, ya tak perlu beli yang baru. Di rumah tidak ada printer? Kalau tidak akan sering digunakan, lebih baik print dokumen-dokumen kerja di warnet atau tempat fotokopi saja. Terapkan skala prioritas agar kantong tetap aman.
4. Renovasi atau redekorasi?
Sebaiknya lakukan renovasi jika memang kondisi rumah benar-benar sudah tidak mampu mengakomodasi kebutuhan Anda dan keluarga. Sebab kebutuhan ini akan memakan biaya yang besar. Jika hanya ingin mempercantik rumah, Anda bisa melakukan redekorasi atau menata ulang hunian. Biayanya lebih sedikit, rumah pun bisa memberikan suasana baru yang membuat kita makin betah.
Bekerja dari rumah awalnya mungkin terasa lebih hemat ketimbang harus bolak-balik kerja di kantor setiap hari. Tapi jangan sampai lengah. Jika tidak dikontrol, metode kerja ini justru malah bisa menguras rekening. Melakukan WFH dengan kondusif bukan berarti harus mengorbankan kesehatan finansial, bukan?