Bagi pengantin baru, mencari hunian bisa jadi merupakan tugas paling mendesak yang perlu segera dituntaskan. Pasalnya, rumah kerap dianggap sebagai simbol dimulainya perjalanan baru bersama dengan pasangan. Jadi tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah juga menjadi simbol fisik bahwa seseorang memulai babak baru dalam perjalanan hidupnya.
Meski demikian, membeli rumah bukanlah perkara mudah. Banyak hal yang perlu disiapkan, mulai dari finansial sampai mental kita. Proses mencari rumah dan juga kredit pemilikan rumah (KPR) juga bukanlah proses yang singkat. Oleh karena itu, banyak pengantin baru yang memilih untuk mencari tempat tinggal sementara sebelum resmi membeli hunian pribadi.
Di antara pilihan tempat tinggal yang tersedia, rumah kontrakan masih menjadi salah satu alternatif yang paling banyak dicari oleh pasangan muda. Kenapa? Karena rumah kontrakan memberikan pengalaman tinggal layaknya rumah tapak, tapi masih menawarkan harga sewa yang cukup miring.
Saat ini, ada banyak rumah kontrakan yang tersedia di situs marketplace properti dengan varian tipe dan luas bangunan yang beragam. Lalu bagaimana caranya memilih rumah kontrakan yang paling pas agar kita mendapatkan manfaat yang optimal? Jangan khawatir, berikut ini Mortgage Master akan berikan bocorannya.
1. Cari yang aksesnya mudah
Mencari rumah kontrakan, tak perlu di tengah kota atau yang lokasinya dekat dengan tempat kerja. Pasalnya, rumah kontrakan seperti ini pasti harga sewanya akan mahal lantaran terletak di lokasi premium.
Jika Anda mencari rumah kontrakan dengan harga miring, tapi sekaligus menhemat ongkos transportasi ke kantor, Anda bisa memilih rumah di pinggiran kota tapi memiliki akses transportasi publik yang baik. Misalnya, pilih area Depok yang dilewati oleh jalur KRL atau Cibubur yang akan dilewati rute LRT. Dengan begitu, waktu tempuh dan biaya transportasi Anda setiap hari akan tetap murah, sementara harga sewa rumah pun tidak akan semahal harga sewa di tengah kota.
2. Cek kondisi bangunan
Ketika akan mengontrak rumah, pastikan Anda dan pasangan memeriksa kondisi bangunan dan fasilitas di dalamnya dengan cermat. Kalau perlu foto dan dokumentasikan kondisi rumah sebelum Anda resmi menempatinya.
Dengan begitu, ketika masa kontrak habis, Anda bisa memeriksa kerusakan rumah yang memang diakibatkan oleh Anda sendiri dan kerusakan yang memang sudah ada sejak sebelum Anda mengontraknya. Pemilik rumah pun tidak bisa seenaknya meminta Anda membayar ganti rugi atas kerusakan yang bukan tanggung jawab Anda.
Selain itu, memeriksa kondiri rumah dengan teliti juga perlu Anda lakukan agar tidak mendapatkan “kejutan” tidak menyenangkan ketika sudah tinggal di rumah tersebut. Misalnya, ternyata ada bagian-bagian rumah yang bocor, air keruh, atau banyak serangga dan tikus yang bersarang di dalam rumah.
3. Periksa saluran air, kelistrikan, dan pembuangan
Selain kondisi bangunan, hal lain yang tak boleh Anda lewatkan ketika memeriksa rumah kontrakan adalah saluran air, kondisi listrik, dan saluran pembuangan. Pasalnya, ketiga elemen ini merupakan utilitas penting yang akan Anda gunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Periksa kondisi air dan pipa-pipanya, apakah masih dalam kondisi baik atau ada yang bocor. Untuk listrik, tanyakan berapa kapasitasnya dan bagaimana sistem pembayarannya. Apakah memakai token atau sistem paskabayar. Sementara untuk jalur pembuangan juga penting diperiksa apakah masih baik atau ada mampet. Tanyakan juga sistem pembuangan sampah rumah tangga, apakah perlu memisahkan sampah organik dan anorganik dan seberapa sering sampah diangkut oleh petugas.
4. Pilih kontrakan kosong atau isi?
Rumah kontrakan biasanya tersedia dalam dua jenis, yakni yang kosong atau tanpa perabotan dan yang komplet dengan parabotan di dalamnya. Mana yang paling pas dengan Anda, tergantung dari kebutuhan dan kemampuan finansial.
Rumah kontrakan kosong tentunya akan disewakan dengan lebih murah. Tapi konsekuansinya, Anda harus mengisi perabotan di dalamnya sendiri. Di satu sisi, ini tentu akan menjadi biaya ekstra bagi Anda. Namun di sisi lain, perabotan yang sudah Anda beli akan menjadi milik Anda dan bisa Anda manfaatkan untuk mengisi hunian sendiri nanti.
Sementara itu, rumah kontrakan yang sudah dilengkapi dengan perabotan tentu memiliki harga sewa lebih mahal, tapi ini akan lebih praktis bagi Anda yang ingin cepat menempati rumah tanpa harus membeli sendiri furniture di dalamnya. Diskusikan hal ini dengan pasangan, dan pertimbangkan pro-kontranya agar tidak menyesal di kemudian hari.
5. Teliti peraturan dari pemilik rumah
Ketika mengontrak rumah, pasti ada peraturan dari pemilih yang mesti kita patuhi. Penting bagi Anda dan pasangan untuk membaca baik-baik peraturan tersebut agar tidak terkena sanksi atau denda dari pemilik rumah.
Cermati apa saja yang dilarang dan apakah Anda tidak memiliki keberatan dengan peraturan yang ditetapkan. Sebagai contoh, ada pemilik rumah yang melarang penyewa rumah untuk membawa binatang peliharaan. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, jangan sampai baru mengetahui hal ini ketika sudah membayar uang sewa.
Selain itu, ketahui juga apa saja hal-hal yang menjadi tanggung jawab pemilik rumah dan Anda sebagai penyewa, Misalnya, siapa yang akan memperbaiki atap jika ada bocor atau siapa yang perlu memelihara tanaman di pekarangan rumah. Dengan begitu, Anda pun bisa mengajukan komplain ketika pemilik rumah tidak melakukan kewajiban sesuai kesepakatan dan meminta kompensasi.
6. Ketahui skema pembayaran sewa
Tips mencari rumah kontrakan yang terakhir ini juga tidak kalah penting. Anda perlu mengetahui bagaimana skema pembayaran sewa yang ditetapkan. Apakah uang sewa perlu dibayarkan setahun di muka, atau tiap periode tertentu. Alasannya, agar Anda dapat mengatur arus kas dan menyesuaikan rencana Anda.
Jika Anda berencana membeli rumah kurang dari setahun, maka hindari rumah kontrakan yang mengharuskan Anda membayar sewa secara tahunan. Atau paling tidak, pastikan Anda bisa mendapatkan uang sewa kembali apabila harus menghentikan sewa lebih cepat.
Jadi, sudah siap mencari rumah kontrakan? Jangan lupa terapkan 6 tips di atas agar Anda dan pasangan mendapatkan rumah kontrakan terbaik sambil tetap bisa menabung uang DP rumah sesuai rencana.