Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan perubahan zaman, tren hunian di Indonesia pun terus berubah. Apartemen dan hunian vertikal, misalnya kini kian populer di kalangan generasi muda jika dibandingkan dengan tahun 90-an. Konsep hunian baru, seperti condotel atau aparthouse pun kini mulai memiliki pasar sendiri.
Meski demikian, di tengah-tengah pilihan hunian yang makin beragam, rumah tapak masih menjadi opsi yang patut dilirik oleh para pencari rumah baru. Produk properti ini masih memiliki sejumlah kualitas dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh jenis hunian lain.
Lalu apa yang membuat rumah tapak masih pantas Anda pertimbangkan sebagai pilihan tempat tinggal bagi Anda dan keluarga? Berikut ini sejumlah alasannya.
1. Hak milik atas tanah
Berbeda dengan hunian vertikal yang unitnya berada di dalam gedung, rumah tapak berdiri di atas lahan tersendiri. Keuntungannya adalah jika Anda membeli rumah, maka Anda tak hanya akan memiliki bangunan rumah tersebut, tetapi juga lahan tempat rumah tersebut di bangun.
Dengan demikian, Anda pun memiliki kebebasan untuk menggunakan lahan tersebut sesuai keinginan Anda. Bisa Anda manfaatkan untuk memperluas bangunan atau mengalihfungsikan lahan tersebut untuk taman ataupun garasi yang lebih luas. Intinya, rumah tapak akan memberikan Anda nilai tambah berupa lahan yang tidak bisa Anda dapatkan dari hunian lain seperti apartemen, kondotel, atau rumah susun.
2. Lebih mudah dimodifikasi
Rumah tapak merupakan hunian yang berdiri sendiri di atas suatu lahan dalam perumahan atau cluster. Oleh karena itu, pemiliknya lebih bebas dalam memodifikasi hunian tanpa terikat dengan peraturan gedung layaknya pemilik unit apartemen.
Untuk memodifikasi atau renovasi unit apartemen, biasanya kita perlu meminta izin pengelola gedung dan memberitahukan jenis-jenis modifikasi apa yang akan kita lakukan. Sebab, tiap unit berdempetan satu sama lain dan berada dalam satu gedung yang sama, sehingga modifikasi di salah satu unit dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan penghuni lainnya.
Ini berbeda dengan rumah tapak yang tiap-tiap huniannya berdiri sendiri, walaupun letaknya masih berdekatan. Untuk merenovasi rumah tapak, pemilik biasanya hanya perlu memberitahukan tetangga sekitar tentang pekerjaan konstruksi. Di luar itu, pada dasarnya kita bebas untuk memodifikasi rumah sesuai keinginan, selama itu masih dalam batas lahan kita.
3. Biaya hidup lebih murah
Harga rumah tapak dan hunian vertikal saat ini bisa dibilang sangat bersaing. Anda bisa menemukan kedua produk properti ini dengan rentang harga dari yang murah sekali sampai yang mahalnya selangit. Namun satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah hidup di rumah tapak jauh lebih murah dibandingkan dengan hidup di apartemen.
Biaya-biaya utilitas dan perawatan rumah tapak masih lebih rendah ketimbang apartemen. Ini termasuk biaya air, listrik, kebersihan, sampai keamanan. Terlebih lagi, masih ada biaya-biaya tambahan ketika tinggal di apartemen, sebut saja biaya perawatan gedung, biaya parkir, dan lain-lain.
4. Lebih ramah anak
Tak dapat dipungkiri bahwa fasilitas apartemen saat ini makin lengkap dan disesuaikan untuk kebutuhan penghuni yang sudah berkeluarga. Ada taman bermain, ruang terbuka bersama, bahkan kolam renang untuk anak. Namun, ini belum bisa sepenuhnya mengalahkan pengalaman tinggal di komplek perumahan.
Jika Anda memiliki anak, tinggal di rumah tapak merupakan pilihan yang lebih baik ketimbang apartemen. Pasalnya, lingkungan perumahan dapat menstimulasi perkembangan anak dengan lebih baik melalui lingkungan yang lebih terbuka, serta kehidupan bertetangga yang lebih erat.
Anak-anak bisa lebih bebas bermain di luar ruangan bersama dengan teman-teman sebaya di lingkungan sekitar. Ini tentu akan lebih sulit dilakukan jika tinggal di apartemen yang kulturnya lebih individualistis
5. Bebas memelihara hewan
Bagi pecinta hewan atau Anda yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, rumah tapak jelas merupakan pilihan yang paling tepat bagi Anda. Pasalnya, Anda tidak akan bisa memelihara hewan jika tinggal di apartemen. Ini merupakan salah satu larangan paling umum yang akan Anda temukan di gedung apartemen.
6. Memiliki harga jual tinggi
Satu lagi alasan kenapa rumah tapak masih patut jadi hunian pilihan adalah harga jualnya yang tinggi. Jika dibandingkan dengan apartemen yang hanya berupa unit, menjual rumah tapak artinya Anda tak hanya menjual bangunan rumah, tapi juga tanahnya. Oleh karena itu, nilainya pun cenderung lebih tinggi ketimbang apartemen.
Selain itu, rumah tapak biasanya lebih mudah dijual daripada apartemen karena banyak orang Indonesia yang masih berpikir bahwa memiliki rumah berarti memiliki rumah tapak. Sementara apartemen lebih populer untuk disewakan kepada pekerja-pekerja di pusat kota untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
7. Lebih bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Kebutuhan seseorang akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. Begitupun dengan kebutuhan akan tempat tinggal. Bisa saja saat Anda membeli rumah, Anda hanya membutuhkan satu kamar karena belum memiliki anak. Namun setelah ada anak, Anda akan membutuhkan satu kamar tambahan dan mungkin area bermain di halaman.
Jika tinggal di rumah tapak, spesifikasi rumah akan lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Bisa memperluas hunian dengan memanfaatkan sisa lahan, atau jika lahan sudah habis dipakai, maka Anda bisa menambah lantai bangunan rumah menjadi dua tingkat, dan seterusnya.
Bagaimana, apa Anda setuju dengan alasan-alasan di atas? Memilih hunian yang tepat pada akhirnya akan tergantung pada kebutuhan dan kemampuan seseorang. Jadi sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah tapak, pastikan bahwa tipe hunian ini sudah mampu memenuhi kebutuhan Anda, dan pastinya sesuai dengan kondisi kantong.