Bagi calon pembeli rumah, pasti ada perasaan antusias sekaligus khawatir saat menjalani proses ini. Antusias karena sebentar lagi bisa memiliki rumah idaman, tapi juga khawatir soal KPR alias kredit pemilikan rumah.
Pasalnya, tidak semua pengajuan KPR itu disetujui oleh bank. Dalam banyak kasus, pengajuan KPR kerap ditolak karena dianggap tidak memenuhi persyaratan. Ada juga yang permohonan kreditnya diterima, tapi nilai plafon pinjamannya tidak sesuai dengan harapan. Alhasil, harus keluar dana lebih besar untuk uang muka.
Lalu bagaimana caranya agar pengajuan KPR kita disetujui oleh bank? Tentu ada beberapa tips dan strategi yang bisa kita terapkan untuk mewujudkannya.
1. Penuhi syarat dan lengkapi dokumen
Dalam pengajuan kredit, tentu ada persyaratan yang diberikan oleh bank, tak terkecuali untuk kredit rumah. Syarat ini di antaranya:
- Warga negara Indonesia (WNI)
- Bagi karyawan, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal 55 tahun
- Bagi wiraswasta dan profesional, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal 65 tahun
- Punya penghasilan rutin tiap bulan
- Sudah bekerja minimal 2 tahun untuk karyawan
- Sudah menjalankan usaha minimal 3 tahun untuk wiraswasta dan profesional
Tak hanya harus memenuhi syarat-syarat di atas, Anda juga akan diminta menyerahkan sejumlah dokumen:
- Kartu identitas (KTP/SIM)
- Kartu keluarga (KK)
- NPWP atau salinan SPT (Surat Pajak Tahunan) PPh terakhir
- Buku nikah (jika sudah menikah)
- Foto diri
- Slip gaji
- Rekening koran tiga bulan terakhir
- Surat keterangan kerja (bagi pegawai)
- SK pengangkatan pegawai (bagi pegawai)
- Salinan sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
- Salinan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB)
- Salinan Surat Hak Milik (SHM)
- Salinan surat tanda jadi dari developer atau penjual rumah
Agar pengajuan KPR berjalan mulus, hal paling pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan Anda telah memenuhi syarat-syarat di atas dan melengkapi dokumen yang diminta oleh bank. Untuk dokumen, terutama dokumen rumah, sebaiknya minta kepada pihak penjual atau pengembang sejak awal, agar proses ini bisa berjalan lebih cepat.
2. Pastikan riwayat kredit bersih
Setelah mengecek persyaratan dan verifikasi dokumen, bank juga akan memeriksa riwayat kredit Anda lewat BI checking atau yang sekarang bernama sistem layanan informasi keuangan (SLIK) OJK. Lewat pemeriksaan ini, akan terlihat bagaimana rekam jejak Anda dalam membayar kredit yang telah atau sedang berjalan.
Apakah Anda pernah telat membayar cicilan? Apa kredit Anda ada yang masih menunggak? Berapa banyak cicilan yang Anda miliki sekarang? Semua informasi ini bisa didapatkan oleh bank dengan mengecek profil Anda lewat SLIK OJK. Jadi jika bank melihat bahwa Anda tidak disiplin membayar cicilan atau pernah menunggak, maka besar kemungkinannya pengajuan KPR Anda akan ditolak.
3. Lunasi semua utang berjalan
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, untuk memperbesar peluang Anda mendapatkan pinjaman KPR, sangat disarankan untuk melunasi semua utang Anda yang masih berjalan. Pasalnya, tidak hanya melihat riwayat kredit lewat SLIK OJK, bank juga akan menilai kemampuan keuangan Anda dalam membayar cicilan.
Umumnya, bank akan menyetujui kredit rumah apabila porsi total kredit Anda tidak melebihi angka 30% dari penghasilan per bulan. Jika Anda masih memiliki utang ketika mengajukan KPR, otomatis porsi cicilan KPR Anda menjadi lebih kecil karena Anda juga harus menanggung beban cicilan lain.
Misalnya gaji Anda Rp 7 juta. Idealnya, porsi utang Anda tidak melebihi Rp 2,1 juta tiap bulan. Namun, saat ini ini Anda masih punya kredit motor dengan cicilan Rp 800.000. Otomatis, batas maksimal cicilan KPR Anda yang bisa ditolerir oleh bank hanya sebesar Rp 1,3 juta. Jadi jika dalam perhitungan bank ternyata cicilan KPR Anda melebihi angka tersebut, sudah pasti permohonan KPR pun akan ditolak.
4. Sesuaikan harga rumah dengan kemampuan
Untuk mengantisipasi agar KPR tidak ditolak bank lantaran keuangan Anda dianggap tidak mencukupi, baiknya sejak awal carilah harga rumah yang memang sesuai dengan kemampuan kantong Anda.
Mulailah melakukan simulasi cicilan sembari berburu rumah baru. Cek berapa cicilan KPR yang memang masuk bujet, jumlah uang muka yang mesti disiapkan, serta lama tenor pinjaman yang ideal. Dengan begitu, peluang pengajuan KPR Anda disetujui pun menjadi lebih besar.
5. Pilih rumah yang layak
Dalam KPR, rumah yang Anda beli akan dijadikan sebagai jaminan apabila terjadi kredit macet. Dengan kata lain, bank akan menyita rumah Anda ketika Anda tidak sanggup melunasi pinjaman. Oleh karenanya, bank juga akan menilai apakah rumah yang dijaminkan tersebut layak atau tidak.
Pastikan bahwa rumah incaran Anda tidak memiliki kriteria berikut ini:
- Terlalu dekat dengan bantaran sungai
- Terlalu dekat dengan area pemakaman
- Berada di kawasan rawan bencana
- Tidak memenuhi syarat akses jalan dan lainnya
6. Ajukan KPR di saat yang tepat
Untuk memperbesar peluang Anda mendapatkan pinjaman KPR, ajukanlah di saat yang tepat.
Yang pertama, ajukan ketika kondisi keuangan Anda sudah mumpuni. Misalnya, tidak ada catatan kredit telat bayar, tidak punya utang lain, sudah bekerja di perusahaan yang sama lebih dari dua tahun, gaji cukup, dan lain-lain.
Yang kedua, ajukan KPR pada minggu ketiga atau keempat. Kenapa? Sebab, di dua minggu terakhir ini, pihak bank akan semakin getol mengejar target penyaluran kredit bulanan. Jadi peluang kredit Anda disetujui juga lebih besar. Selain itu, hindari mengajukan KPR ketika menjelang akhir tahun. Sebab, bank akan disibukkan dengan pelaporan tutup buku.
7. Ajukan pinjaman KPR ke beberapa bank
Proses pengajuan KPR hingga disetujui memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karenanya, lebih baik Anda mengajukan KPR ke beberapa bank secara bersamaan agar lebih efektif. Selain itu, apabila Anda ditolak oleh bank yang satu, masih ada harapan pengajuan di bank lain bisa disetujui.
Keuntungan lain mengajukan KPR ke beberapa bank adalah Anda jadi bisa membandingkan penawaran kredit mana yang paling baik. Anda pun bisa lebih leluasa bernegosiasi, karena memiliki lebih dari satu pilihan.
Namun yang perlu diperhatikan adalah Anda harus menyiapkan biaya lebih banyak, karena tiap bank mengenakan biaya appraisal atau penilaian harga rumah di awal proses KPR. Biaya appraisal ini berkisar Rp 500.000-2 juta, tergantung masing-masing bank, dan tidak akan dikembalikan jika Anda batal menggunakan KPR dari bank tersebut.
8. Siapkan dana yang cukup
Meskipun pinjaman KPR Anda sudah disetujui bank, dananya tidak akan cair jika Anda belum membayar sejumlah biaya yang disyaratkan. Biaya-biaya ini, di antaranya uang muka, biaya notaris, biaya asuransi, biaya appraisal, pengurusan sertifikat, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pastikan Anda sudah menyiapkan uang tunai yang mencukupi ketika mengajukan proses KPR. Berapa besarnya? Tergantung.
Untuk uang muka misalnya, siapkan paling tidak 30% dari harga rumah. Sebab, Anda tidak tahu berapa plafon kredit yang akan diberikan oleh bank. Jika Anda hanya menyiapkan uang pas-pasan, bisa jadi Anda kewalahan ketika ternyata plafon yang disetujui bank lebih kecil dari yang diharapkan.
Selain uang muka, Anda juga harus menyiapkan biaya-biaya lain yang timbul dalam proses KPR. Untuk biaya-biaya ini, siapkan sekitar 6-7% dari nilai plafon kredit. Misalnya plafon KPR dari bank adalah Rp 500 juta, maka paling tidak siapkan Rp 30-35 juta untuk keperluan ini.
9. Minta bantuan kepada yang ahli
Proses pengajuan KPR bisa dibilang panjang dan rumit, jadi tak heran banyak orang yang bingung dan melakukan kesalahan saat mengajukannya ke bank. Alhasil, proses yang sudah panjang pun jadi semakin lama dan tidak efektif. Parahnya lagi, belum tentu juga pinjaman KPR tersebut dikabulkan oleh bank.
Untuk menghemat waktu, energi, dan uang, Anda bisa meminta bantuan jasa konsultan KPR seperti Mortgage Master untuk memandu Anda dalam proses ini. Tak perlu kalap mengajukan permohonan KPR ke banyak bank, Mortgage Master akan mengerucutkan pilihan Anda ke sejumlah produk KPR yang memang sesuai dengan kebutuhan dan profil keuangan Anda. Sehingga peluang pinjaman KPR Anda disetujui pun menjadi lebih besar.
Kabar baiknya lagi, layanan jasa konsultan online ini bisa Anda dapatkan tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Ingat, biaya KPR itu sudah banyak, jadi jangan sampai Anda malah makin pusing dengan menambah biaya ekstra.
Proses pengajuan KPR memang tidak gampang. Dan meskipun kita sudah melalui proses yang panjang dan melelahkan itu, belum tentu juga permohonan KPR kita disetujui. Oleh karenanya, pastikan Anda sudah melakukan sembilan strategi di atas untuk memperbesar peluang Anda mendapatkan pinjaman KPR. Semangat!