Mencari rumah murah memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Jika mencari dengan cermat dan teliti, ada beberapa alternatif yang bisa kita manfaatkan demi mendapatkan harga terbaik.
Harga properti, termasuk rumah di Indonesia memang tak bisa dibilang murah. Sebaliknya, nilai aset yang satu ini justru terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Itu sebabnya produk pembiayaan rumah seperti KPR alias kredit pemilikan rumah kian populer di kalangan masyarakat. KPR dinilai sebagai solusi membeli rumah di tengah harga properti yang kian melambung.
Meski demikian rumah murah yang ramah di kantong bukannya tidak tersedia sama sekali. Bagi yang memiliki bujet pas-pasan, kriteria rumah seperti ini sangat dicari-cari. Pertanyaannya, harus cari ke mana? Dalam artikel ini akan diulas alternatif rumah murah yang bisa Anda lirik beserta cara mendapatkannya.
1. Rumah second
Pilihan paling jelas dan paling diminati adalah rumah second alias rumah bekas. Layaknya barang bekas, rumah bekas jelas memiliki harga lebih miring ketimbang rumah baru. Meski demikian, bukan berarti kualitasnya buruk. Saat ini banyak rumah bekas yang dijual di pasaran dengan kondisi yang tak kalah kinclong dari rumah baru.
Pilihan rumah bekas makin beragam, mulai dari lokasi, spesifikasi bangunan, sampai desain interiornya. Jika Anda cermat dan teliti mencari, pasti akan menemukan rumah yang cocok dengan kebutuhan dan bujet Anda. Rumah bekas di pinggiran kota harganya bisa ditemukan mulai dari Rp 200 jutaan lho.
Terkait pembiayaan, tak perlu khawatir. Rumah second juga bisa dibeli lewat KPR. Anda hanya perlu mencari produk KPR yang bisa membiayai rumah bekas, sebab ada beberapa yang hanya dikhususkan untuk rumah baru.
(Baca: 10 Tips Membeli Rumah Bekas untuk Mendapatkan yang Terbaik)
2. Rumah lelang bank
Belum pernah dengar soal rumah lelang dari bank? Wajar, memang tidak banyak orang yang tahu soal cara mencari rumah murah yang satu ini. Lelang rumah dari bank merupakan sistem penjualan rumah yang dilakukan melalui proses lelang. Rumah yang ditawarkan sendiri merupakan rumah hasil sitaan bank dari debitur yang gagal melunasi utangnya.
Misalnya, Budi meminjam uang dari bank senilai Rp 1 miliar dari bank dengan jaminan rumah. Di tengah masa cicilan, Budi tidak sanggup melunasi utang tersebut sampai selesai. Alhasil, bank pun menyita rumah yang dijaminkan oleh Budi. Rumah inilah yang kemudian dijual kembali oleh bank untuk menutupi sisa utang Budi kepada bank.
Masyarakat dapat mengikuti proses lelang rumah dari bank ini. Selain varian rumahnya cukup beragam, harga rumah yang ditawarkan juga biasanya lebih miring dari harga pasaran. Pasalnya, bank ingin cepat-cepat menjual aset properti tersebut dan mengubahnya menjadi cash atau uang tunai.
Cara mengikuti lelang ini cukup mudah. Pertama-tama, Anda perlu mengetahui daftar rumah yang dilelang oleh bank dengan mengunjungi situs-situs berikut ini:
- Bank BNI: https://lelangagunan.bni.co.id/
- Bank BRI: https://infolelang.bri.co.id/
- Bank Mandiri: https://lelang.bankmandiri.co.id/
- Bank BTN: https://rumahmurahbtn.co.id/ Situs lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN): https://lelang.go.id/
Untuk langkah selanjutnya, Anda dapat cek lebih lengkapnya di artikel ini.
3. Rumah inden
Alternatif lain untuk mendapatkan rumah murah adalah dengan membeli rumah inden dari pengembang properti.
Rumah inden merupakan rumah yang belum dibangun, tetapi sudah dipasarkan oleh pengembang. Sebagai gantinya, pengembang akan menunjukkan rencana desain unit beserta denah kawasan residensial di lahan pembangunan kepada calon pembeli. Dengan begitu, kita pun akan mendapatkan gambaran seperti apa rumah dan lingkungan perumahan kita nanti ketika pembangunan selesai.
Karena rumah belum jadi atau belum selesai dibangun, membeli rumah inden tentu lebih berisiko dibandingkan membeli rumah jadi. Meski demikian, Anda juga akan mendapat sejumlah keuntungan, di antaranya:
- Harga lebih murah
- Banyak penawaran promo
- Bisa lebih leluasa memilih letak dan posisi rumah
- Desain lebih fleksibel
- Lebih menarik untuk investasi
Kunci utama dalam membeli rumah inden agar untung maksimal adalah memahami risiko-risikonya. Dengan begitu, Anda bisa mengantisipasi semua risiko ini di awal untuk menghindari kerugian. Sejumlah risiko membeli rumah inden, di antaranya:
- Rumah gagal dibangun alias mangkrak
- Waktu pembangunan rumah molor dari kesepakatan
- Tidak bisa langsung ditempati setelah dibeli
Jika sudah mengetahui dan mengantisipasi semua risiko di atas, maka membeli rumah inden bisa memberikan manfaat finansial yang besar bagi Anda.
(Baca: Beli Rumah Inden, Kenali Dulu Untung Ruginya Ini)
4. Rumah subsidi
Pilihan terakhir yang bisa Anda pertimbangkan untuk mendapatkan rumah murah adalah rumah subsidi. Tapi berbeda dengan tiga pilihan sebelumnya yang terbuka untuk semua orang, rumah subsidi hanya bisa dibeli oleh masyarakat yang memenuhi kriteria dan persyaratan pemerintah.
Rumah subsidi merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian layak dengan harga terjangkau. Didukung dengan program bantuan pembiayaan rumah, mulai dari KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), subsidi bunga, dan subsidi uang muka, rumah subsidi diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah murah.
Sesuai tujuannya, program ini hanya bisa diikuti oleh masyarakat yang tergolong sebagai masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR dengan batas maksimum penghasilan sebesar Rp 8 juta per bulan.
Berikut ini sejumlah keunggulan dari rumah subsidi dan KPR subsidi:
- Murah, yakni berkisar antara Rp100-300 juta, tergantung wilayah dan tipe rumah
- Suku bunga KPR rendah, hanya 5% dan bersifat tetap
- Uang muka ringan, dimulai dari 1%
- Bebas PPN
- Bebas premi asuransi
Lalu bagaimana cara menemukan rumah subsidi? Ada tiga platform yang bisa Anda tuju untuk mendapatkan informasi seputar rumah subsidi dan pembiayaannya:
- Situs rumahsubsidi.pu.go.id
- Situs sikumbang.ppdpp.id
- Aplikasi SiKasep di smartphone Anda
Itulah tadi 4 alternatif cara cari rumah murah. Semoga pilihan ini dapat membantu Anda menemukan rumah yang tak hanya sesuai dengan kebutuhan, tapi juga kondisi kantong. Ingat, selalu ada jalan menuju Roma. Selalu ada rumah murah yang berkualitas jika Anda tahu ke mana dan cara mencarinya.
