Bagi orang yang ingin membeli rumah secara kredit, bisa dibilang hal yang paling menakutkan adalah adanya potensi pengajuan KPR ditolak oleh bank. Sebab percuma sudah mendapatkan rumah yang diidam-idamkan kalau kita tidak berhasil mendapatkan pendanaan KPR. Rumah tersebut tetap tidak akan bisa terbeli lantaran dana tidak cukup.
Ada banyak alasan kenapa pengajuan kredit rumah ditolak oleh bank. Alasan-alasan inilah yang perlu Anda hindari agar pengajuan KPR berjalan mulus. Masalahnya, ada sejumlah alasan KPR ditolak yang jarang diketahui orang saat memulai proses ini. Akibatnya, tak hanya rugi uang, Anda juga rugi waktu dan energi ketika proses berjalan dan ujung-ujungnya aplikasi pinjaman tidak di-approve.
Berikut ini 4 faktor yang kerap luput dari perhatian kita yang bisa membuat permohonan pinjaman KPR ditolak oleh bank:
1. Skor kredit buruk
Skor kredit menunjukkan riwayat kredit seseorang dan sangat menentukan keberhasilan kita dalam mendapatkan pinjaman dari bank. Jika skor kredit Anda buruk, maka besar kemungkinan permohonan kredit rumah Anda akan ditolak oleh bank. Sebaliknya, jika skor kredit Anda baik, maka peluang KPR disetujui akan lebih besar.
Proses pengecekan skor kredit ini dulunya dikenal dengan nama BI checking karena dilakukan melalui sistem Bank Indonesia. Tapi sekarang proses ini berubah, sehingga harus dilakukan melalui sistem layanan informasi keuangan OJK (SLIK OJK) yang bisa diakses oleh pihak bank maupun nasabah.
Skor kredit dalam SLIK OJK dibagi ke dalam lima kategori dengan skor 1 sampai 5. Berikut ini rinciannya:
- Skor 1 - Lancar, apabila debitur selalu membayar pokok dan bunga tepat waktu. Perkembangan rekening baik, tidak ada tunggakan, serta sesuai dengan persyaratan kredit.
- Skor 2 - Dalam Perhatian Khusus, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 1-90 hari.
- Skor 3 - Kurang Lancar, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 91-120 hari.
- Skor 4 - Diragukan, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 121-180 hari.
- Skor 5 - Macet, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 180 hari.
Untuk memastikan skor kredit Anda baik, Anda dapat melakukan pengecekan SLIK OJK sendiri sebelum mengajukan KPR. Tata cara pengecekan bisa Anda lihat di situs resmi OJK. Jika skor kredit Anda Lancar, maka Anda bisa lebih tenang dan percaya diri mengajukan KPR. Namun jika skor Anda masih buruk, sebaiknya perbaiki dulu dengan menyelesaikan utang dan tunggakan yang berjalan sebelum mengajukan KPR.
(Baca: 5 Cara Memperbaiki Skor Kredit untuk BI Checking Proses KPR)
2. Status kerja dan perusahaan meragukan
Tidak banyak yang mengetahui kalau status pekerjaan seseorang sangat mempengaruhi keputusan bank dalam menyetujui permohonan KPR. Status pekerjaan di sini, mulai dari status kepegawaian Anda, lama Anda bekerja, sampai lama perusahaan tempat bekerja beroperasi di Indonesia.
Bank akan lebih enggan memberikan pinjaman KPR kepada seseorang yang masih berstatus karyawan kontrak atau pekerja lepas. Masa bekerja pun juga lebih diprioritaskan untuk mereka yang sudah bekerja lebih dari dua tahun di perusahaan yang sama.
Tidak hanya itu, perusahaan tempat Anda bekerja juga akan menjadi bahan pertimbangan. Meskipun Anda bekerja di perusahaan asing yang sudah beroperasi lama secara global, tapi jika perusahaan tersebut baru membuka cabang di Indonesia kurang dari dua tahun, maka pihak bank juga akan berpikir dua kali untuk mengabulkan permohonan kredit Anda.
Bank juga akan ragu memberikan kredit jika menurut mereka lini bisnis perusahaan Anda berisiko atau belum stabil. Misalnya, perusahaan hanya memiliki kantor virtual, bukan kantor fisik. Atau model bisnisnya dinilai tidak tahan lama di Indonesia. Faktor-faktor ini akan sangat mempengaruhi pengajuan KPR Anda diterima atau ditolak oleh bank.
3. Limit kartu kredit besar
Tahukah Anda jika limit kartu kredit yang tinggi justru bisa memperkecil peluang Anda mendapatkan pinjaman, termasuk KPR? Sebab, limit kartu kredit akan menjadi faktor pengurang plafon kredit pinjaman Anda.
Seperti kita tahu, porsi utang ideal yang dijadikan acuan oleh bank untuk memberikan kredit adalah maksimal 30% dari penghasilan bulanan. Semakin besar limit kartu kredit, maka semakin besar pula porsi utang berjalan yang Anda miliki di mata bank. Sebab, bank tidak melihat jumlah limit yang terpakai, melainkan limit yang tersedia sebagai utang Anda.
Sebagai contoh, limit kartu kredit Anda adalah Rp 50 juta. Meskipun Anda hanya memakai Rp 1 juta dari limit tersebut, bank tetap akan menghitung utang Anda sebesar Rp 50 juta. Bank akan memasukkan angka tersebut sebagai salah satu elemen beban keuangan untuk menganalisa risiko kredit Anda secara keseluruhan. Artinya, jika menurut bank nilai tersebut sudah menyentuh batas maksimal kemampuan kredit Anda, maka pengajuan kredit pun akan ditolak.
Situasi akan lebih sulit jika Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit. Bank akan menghitung total limit dari semua kartu yang Anda miliki dan menghitungnya sebagai utang. Jadi perhatikan faktor ini sebelum mengajukan KPR. Kalau perlu, tutup kartu kredit yang tidak terpakai atau minta pengurangan limit kartu kredit kepada bank penerbit.
4. Rumah bermasalah
Bisa jadi profil Anda sebagai pemohon KPR sudah oke dan tidak ada masalah, tapi pengajuan pinjaman masih ditolak. Kok bisa? Coba dicek, apakah rumah yang ingin Anda beli sudah memenuhi syarat bank?
Sering kali, detail dan informasi soal rumah luput dari perhatian kita karena kita terlalu fokus mengurus KPR. Padahal, jika tak diperiksa secara cermat, hal ini bisa menjadi salah satu batu sandungan dalam keberhasilan kita memperoleh dana KPR.
Dalam perjanjian kredit rumah, hunian yang akan kita beli akan menjadi jaminan bagi bank atas pinjaman yang kita terima. Artinya, rumah tersebut akan menjadi milik bank apabila kita tak sanggup melunasi KPR sebelum waktu jatuh tempo. Dengan begitu, bank tentunya juga ingin memastikan bahwa rumah yang akan dibeli merupakan rumah yang memenuhi standar bank tersebut.
Beberapa kriteria bank untuk rumah yang layak kredit, di antaranya:
- Dokumen rumah lengkap
- Tidak dalam status sengketa
- Berada di lokasi aman yang tidak rawan bencana
- Kondisi bangunan layak huni
- Dan lain-lain
(Baca: 5 Dokumen Rumah yang Wajib Diteliti Saat Membeli Rumah)
Untuk membantu Anda menghindari empat kesalahan di atas dan memperbesar peluang Anda mendapatkan pinjaman KPR, Anda bisa meminta bantuan konsultan KPR online seperti Mortgage Master.
Tak hanya merekomendasikan produk KPR yang paling tepat, Mortgage Master juga bisa memandu Anda dalam proses pengajuan dan mengecek kelayakan kredit Anda. Dengan begitu, apabila Anda dinilai belum layak mengajukan kredit, maka Anda tak perlu membuang waktu mengikuti proses KPR yang panjang dan melelahkan. Alih-alih, tim kami dapat membantu Anda sehingga profil kredit Anda menjadi lebih baik.
Untuk konsultasi, Anda hanya perlu mengisi formulir registrasi online. Selanjutnya, tim kami akan menghubungi Anda dalam 1x24 jam di hari kerja. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk sesi konsultasi ini, jadi Anda tak perlu khawatir mengeluarkan biaya ekstra.
Pengajuan KPR ditolak memang kerap menjadi momok bagi banyak orang. Namun dengan menghindari 4 faktor di atas, peluang aplikasi KPR Anda dikabulkan oleh bank akan menjadi lebih besar. Mari cerdas dalam mengajukan KPR agar hati tenang, serta uang dan waktu pun tak terbuang sia-sia.