Kapan waktu yang tepat untuk membeli rumah? Mungkin ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh seseorang saat hendak membeli rumah pertama.
Mengingat rumah merupakan aset yang nilainya cukup besar, wajar kalau banyak dari kita yang bertindak hati-hati ketika akan membelinya. Sebisa mungkin, tentunya kita ingin pembelian rumah yang kita lakukan dapat menguntungkan dari segi finansial, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Namun, karena tiap orang memiliki tingkat kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda, maka waktu yang tepat untuk membeli rumah pun sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal. Waktu yang tepat bagi Anda belum tentu merupakan waktu yang tepat bagi orang lain.
Oleh karena itu, untuk dapat menjawab pertanyaan, “Kapan waktu yang tepat untuk beli rumah?”, Anda perlu melihat sejumlah indikator ini sebagai acuan.
1. Kesiapan finansial
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, hal pertama yang perlu Anda cek adalah kesiapan finansial Anda. Sebab, membeli rumah biasanya diikuti dengan pengambilan kredit rumah atau KPR. Artinya, ada utang baru yang harus Anda lunasi dalam jangka panjang dan kewajiban membayar cicilan setiap bulan.
Dengan adanya tanggung jawab baru ini, apakah keuangan Anda siap dengan konsekuensinya? Sanggupkah Anda berkomitmen membayar cicilan KPR selama bertahun-tahun ke depan? Apakah Anda yakin pekerjaan Anda saat ini bisa menopang kebutuhan tersebut dalam jangka panjang?
Hal-hal ini yang perlu Anda tanyakan kepada diri sendiri sebelum memutuskan membeli rumah. Jika menurut Anda saat ini keuangan Anda sudah cukup stabil untuk membayar cicilan rumah, maka Anda bisa lanjut melihat indikator selanjutnya.
(Baca: 5 Strategi Jitu Menabung DP Rumah untuk Kaum Millennial)
2. Tren harga properti
Harga properti cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Meski demikian, kadang ada kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan pergerakan harga properti melambat. Contohnya di masa pandemi Covid-19.
Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index 2020, harga properti mengalami penurunan sebesar 0,55% selama 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan harga ini merupakan yang pertama kali dalam lima tahun terakhir.
Pandemi corona memang menjadi penyebab utama turunnya harga properti pada 2020. Iklim bisnis yang kurang baik mendorong banyak perusahaan terpaksa melakukan pemangkasan karyawan, dan berujung kepada meningkatnya jumlah pengangguran. Hal ini tentu membuat penjualan rumah menjadi lesu dan akhirnya membuat harga properti turun.
Meski demikian, jika Anda termasuk kaum yang beruntung dan tidak terdampak oleh pandemi Covid secara finansial, maka membeli rumah di saat seperti sekarang justru sangat menguntungkan. Selain karena harga properti sedang rendah, pemerintah pun banyak memberikan insentif atau subsidi untuk pembelian rumah di tengah pandemi.
3. Suku bunga
Selain tren harga properti, Anda juga perlu melihat tren suku bunga. Sebab ini akan menentukan besar bunga KPR Anda, yang pada akhirnya menentukan besarnya cicilan kredit rumah tiap bulan.
Besarnya suku bunga kredit perbankan akan mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Dalam praktiknya, BI akan menurunkan atau menaikkan suku bunga sesuai dengan kondisi ekonomi nasional. Sebagai contoh, di tengah masa pandemi, daya beli masyarakat mengalami penurunan, sehingga BI menurunkan suku bunga sebagai stimulus agar masyarakat pun tergerak untuk mengambil kredit.
Saat BI menurunkan suku bunga, maka bank pun turut menurunkan bunga untuk produk pinjaman mereka, termasuk produk KPR. Hal ini bisa Anda manfaatkan untuk membeli rumah dan mengajukan KPR dengan bunga ringan.
4. Ada promo menarik dari pengembang
Demi menarik calon pembeli, banyak pengembang yang kemudian memberikan promo atau diskon dalam penjualan rumah baru. Anda bisa mengecek promo-promo seperti ini saat berburu rumah, terutama jika rumah yang ditawarkan memenuhi kriteria Anda sebagai rumah idaman.
Meski demikian, tetap cermat dalam melihat promo yang ditawarkan. Sebagai contoh, promo yang sering kita temui dalam penawaran rumah baru adalah DP atau uang muka nol persen.
Promo seperti ini bisa jadi pedang bermata dua bagi kita. Di satu sisi, ini menguntungkan karena kita tak perlu menyiapkan uang DP untuk membeli rumah. Tapi di sisi lain, hal ini juga bisa berakibat kepada bengkaknya cicilan KPR setelah masa pinjaman berjalan.
Promo hunian bisa menjadi alasan tepat untuk membeli rumah apabila keuntungan yang kita rasakan lebih besar dibandingkan risikonya. Namun jika Anda melihat bahwa promo yang ditawarkan bisa membawa kerugian yang lebih besar di kemudian hari, maka sebaiknya tinggalkan. Masih banyak kesempatan di luar sana untuk membeli rumah dengan penawaran yang lebih baik.
Mencari waktu yang tepat untuk membeli rumah bisa dibilang agak tricky. Karena tak hanya tergantung dari faktor internal, hal ini juga bergantung kepada faktor eksternal yang tak bisa kita kendalikan.
Oleh karena itu, empat indikator di atas hanya berfungsi sebagai panduan dan tidak bersifat mutlak. Apabila salah satu indikator tersebut tak kunjung Anda lihat, bukan berarti Anda harus menunda pembelian rumah terus-menerus. Karena pada dasarnya prinsip membeli rumah adalah lebih cepat lebih baik. Selama keuangan Anda siap, maka sebenarnya tak perlu menunda lagi.
Untuk memantapkan diri Anda dalam membeli rumah dan mengajukan KPR, Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan KPR online, Mortgage Master. Terdiri dari para ahli di industri KPR dengan pengalaman puluhan tahun, tim kami akan memandu dan membantu Anda mendapatkan kredit rumah terbaik.
Konsultan Mortgage Master akan menghubungi Anda langsung dalam 1x24 jam di hari kerja setelah Anda mengisi formulir konsultasi secara online. Layanan ini bisa Anda dapatkan secara gratis, tanpa dipungut biaya apapun.
Yuk, langsung konsultasi dan dapatkan KPR terbaik bersama Mortgage Master!